Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah optimistis bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2020 positif 0,6 persen. Menko Airlangga menilai sinyal positif itu karena kebijakan yang diambil Indonesia berbeda dengan negara lain yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Desember kita berharap bisa masuk ke minus 1,7 persen sampai positif 0,6 persen. Sehingga bottomnya itu di kuartal II minus 5,32 persen. Realisasi pertumbuhan kalau kita lihat datanya di sini India terendah minus 23,90 persen karena mereka melakukan lockdown," ucapnya dalam webinar Kompas Talks, Sabtu (24/10/2020).
Menurutnya selain kebijakan juga tren penanaman modal Januari sampai September 2020 yakni tumbuh 1,7 persen year on year sebesar Rp611,6 Triliun. Capaian tersebut 74,8 persen dari target penanaman modal di tahun 2020 sebesar Rp817,1 Triliun. "Ini suatu hal yang berbeda karena kebanyakan negara capaiannya negatif. Kita masih positif dalam investasi," urainya.
Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatat kontribusi lebih besar dibandingkan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen sedangkan PMA sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen. Secara kumulatif penyerapan tenaga kerja dari penanaman modal tersebut mencapai 861.581 tenaga kerja atau naik 22,50 persen dibanding tahun lalu.