Ada banyak jenis keju yang digunakan sebagai bahan makanan, namun keju mulur belakangan sedang naik daun. Hampir setiap makanan yang ditambah keju rasanya jadi lebih lezat. Selain mozzarella, ada beberapa restoran yang menggunakan keju raclatte untuk menambah kelezatan hidangannya. Pernah dengar?
Keju raclette dalam bahasa Prancis berasal dari kata 'racler' yang artinya mengikis atau mengerik. Nama ini diberikan karena memang penyajian keju raclette yang cukup unik. Keju raclette secara tradisional dihidangkan dengan mengikis keju dari kulit luarnya untuk mengalirkan keju panas dan meleleh.
Lelehan keju panas ini biasanya digunakan sebagai topping. Keju yang berasal dari Prancis ini pun semakin populer setelah digunakan dalam aneka jajanan jalanan di Eropa. Popularitasnya bahkan sampai ke Indonesia.
Di Prancis, keju raclette biasanya dilelehkan di atas kentang goreng atau kentang rebus untuk membuat hidangan bergaya poutine tanpa saus. Namun setiap negara menawarkan rasa yang sedikit berbeda. Beberapa negara bahkan menanamkan versi raclette mereka dengan rasa tertentu, seperti anggur atau rempah rempah.
Di negara asalnya, keju raclette dibuat dengan susu sapi mentah dari sapi Swiss yang dibiarkan merumput dengan bebas sehingga menghasilkan raclatte organik. Jika dilihat sekilas keju raclette memang mirip seperti lelehan keju mozzarella, namun keju raclette warnanya lebih kuning dan rasanya lebih gurih. Meskipun keju raclatte yang dihidangkan secara tradisional terasa lebih nikmat, namun bukan berarti keju ini tidak bisa jadi topping atau tambahan hidangan lain.
Keju raclatte bahkan bisa dijadikan bahan dasar saus keju untuk keripik, topping pasta dan pizza, topping steak, hingga tambahan untuk aneka olahan keju dalam mac'n cheese.