Berikut ini 5 kebiasaan yang kerap dilakukan padahal salah. Di antaranya yakni meniup makanan hingga mengisi ulang botol plastik. Secara tidak sadar, manusia terus mengulang aktivitasnya sehari hari.
Aktivitas tersebut akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini tanpa disadari terus dilakukan entah itu benar atau salah. Kebiasaan ini juga dipengaruhi oleh ajaran nenek moyang.
Nah, ternyata ada beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan padahal salah. Jangan meniup makanan anak! Kebiasaan itu menjadi buruk karena saat meniup makanan atau minuman, seseorang akan menularkan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
Bahkan jika anak belum memiliki gigi, karena anak paling rentan saat mereka baru mulai berkembang. Sebaiknya, jangan berbagai makanan, minuman, atau peralatan apa pun dengan anak. Lebih baik menunggu sebentar untuk membiarkannya dingin.
Biasanya orang akan mengangkat kepalanya saat mimisan. Jangan lakukan itu! Mengarahkan kepala ke belakang akan membuat seseorang justru tersedak darah.
Sebaiknya jepit hidung dengan jari di bawah lubang hidung. Duduk dan jaga agar kepala lurus dan dagu sejajar dengan lantai. Jangan segera menyikat gigi setelah makan.
Karena hal ini bisa merusak enamel, lapisan pelindung gigi. Sebaiknya gosok gigi di pagi hari sebelum sarapan. Jika ingin melakukannya setelah makan, pertama bilas mulut dengan air dan tunggu sekitar 40 menit setelah makan.
Hal ini juatseu akan membuat benda yang tersangkut tergelincir ke bawah. Sebaiknya condongkan tubuh ke depan dan buat orang tersebut batuk terlebih dahulu. Jika tidak berhasil, berikan beberapa pukul di punggung di antara tulang belikat.
Pastikan orang tersebut condong ke depan! Jangan pernah mengisi ulang botol plastik. Ada bahan kimia berbahaya dalam plastik yang disebut BPA yang larut ke dalam air.
BPA bisa menumbuhkan bakteri berbahaya di celah celah botol. Bakteri ini akan mempengaruhi kesuburan dan menyebabkan kanker. Sebaiknya daur ulang botol plastik tepat setelah penggunaan pertama dan beli botol air yang dapat digunakan kembali sebagai ganti.