Antara lain masalah kulit, tulang, pembengkakan kelenjar getah bening, infeksi, sampai kanker. Kebanyakan benjolan di belakang telinga tidak berbahaya dan bisa sembuh tanpa perlu diobati. Berikut beberapa cara menghilangkan benjolan di belakang telinga sesuai penyebabnya:
Melansir Medical News Today, penyebab benjolan di belakang telinga yang cukup umum adalah jerawat. Kondisi ini bisa disebabkan penyumbatan pori pori kulit oleh sebum. Sebum adalah zat berminyak yang berfungsi melindungi dan mengatur keseimbangan kelembapan.
Penumpukan sebum dan kulit mati dapat membentuk komedo. Jerawat kemudian bisa terinfeksi dan meradang jika bakteri masuk ke dalam komedo. Jerawat meradang tersebut dapat tumbuh dan membentuk benjolan jerawat.
Ciri ciri benjolan di belakang telinga karena jerawat yakni benjolan terasa nyeri saat ditekan. Cara menghilangkan benjolan di belakang telinga karena jerawat bisa dengan perawatan obat antijerawat yang diresepkan dokter. Kista dapat tumbuh di berbagai area kulit, termasuk di belakang telinga.
Kista adalah kantung berisi cairan yang membentuk benjolan dan teraba di kulit. Terkadang, terdapat bintik hitam di bagian atas kista. Benjolan kista biasanya dapat berpindah di area sekitarnya. Cara menghilangkan benjolan di belakang telinga karena kista bisa beragam.
Melansir WebMD, kista bisa dihilangkan dengan menyuntikkan obat untuk mengeringkan benjolan, operasi bedah, sampai laser. Penyebab benjolan di belakang telinga lainnya yakni lipoma. Lipoma adalah gumpalan lemak yang tidak berbahaya, tidak ganas, tumbuh sangat lambat, dan tidak menjalar ke bagian tubuh lain.
Lipoma bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk area belakang telinga. Lipoma biasanya terasa lembut saat disentuh. Benjolan ini terasa lebih dalam dan lebih lembut ketimbang kista. Gejala nyeri dapat muncul apabila lipoma menekan saraf di dekatnya.
Cara menghilangkan benjolan di belakang telinga terkait lipoma bisa dengan operasi oleh ahli bedah kosmetik. Namun, sebenarnya benjolan di belakang telinga karena lipoma tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis tertentu. Penyebab benjolan di belakang telinga juga dapat disebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem daya tahan tubuh. Kelenjar ini bisa membengkak jika terinfeksi. Infeksi kulit dan telinga adalah biang utama pembengkakan kelenjar getah bening di belakang telinga. Gangguan kesehatan ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, seiring membaiknya kondisi infeksi.
Jika benjolan di belakang telinga karena kelenjar getah bening bengkak terjadi lebih dari dua minggu, segera konsultasikan ke dokter. Saat terkena infeksi, tubuh secara alami mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi untuk memerangi sel biang penyakit. Hal itu bisa memicu penumpukan cairan dan pembengkakan di area tersebut.
Ada beberapa infeksi yang bisa menyebabkan infeksi di belakang telinga. Antara lain otitis atau infeksi telinga dan mastoid atau infeksi di dekat area tengkorak. Cara menghilangkan benjolan di belakang telinga terkait infeksi perlu disesuaikan dengan penyebab pastinya.
Untuk mastoiditis, dokter biasanya meresepkan obat antibiotik. Sedangkan infeksi THT bisa diatasi dengan obat sampai operasi. Dilansir dari Healthline, benjolan di belakang telinga perlu dibawa ke dokter apabila menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Untuk memastikan penyebab pasti penyakit, dokter baisanya akan melakukan pemeriksakan fisik sebelum menentukan jenis perawatan paling tepat.
Artikel ini sudah tayang di laman Kompas.com dengan judul