Ketika haid, perut bisa menjadi nyeri dan tidak nyaman, hingga kerap kali membuat Anda mungkin malas mengganti pembalut. Padahal dampak jarang ganti pembalut cukup berbahaya. Karena itu, selain harus rutin mengganti, Anda juga sebaiknya menggunakan produk dengan kualitas terbaik seperti pembalut Laurier.
Sebab, produk Laurier sudah dilengkapi fiber dry tech dan quick lick system. Sehingga, pembalut dapat menyerap cairan lebih cepat dan menguncinya dengan maksimal. Anda pun akan merasa lebih nyaman dan tidak akan terasa gatal karena lembab. Lantas, apa saja dampak jika jarang mengganti pembalut?
4 Dampak Jarang Ganti Pembalut
Berdasarkan rekomendasi The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pembalut harus diganti setiap 4 hingga 8 jam sekali, tergantung pada siklus dan jenis pembalut. Jika tidak mengganti secara rutin, berikut beberapa dampaknya.
1. Iritasi Kulit
Jika tidak mengganti pembalut dalam waktu lama, maka cairan basa berupa darah akan terus menempel di organ intim. Darah sendiri memiliki kandungan pH sebesar 7,4 dan bisa merusak kulit jika menempel pada organ vital terus-menerus.
Hasilnya, Anda akan merasakan perasaan tidak nyaman seperti gatal-gatal, perih, kemerahan, hingga timbul bau tidak sedap pada miss V. Tentu hal tersebut akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, bukan?
2. Infeksi Jamur
Dampak jarang ganti pembalut lainnya adalah infeksi jamur. Tak hanya virus HPV (Human papillomavirus), infeksi pada miss V juga bisa disebabkan oleh candida albicans. Di mana infeksi jamur akibat candida albicans terjadi ketika seseorang tidak menjaga kebersihan organ intimnya.
Pertumbuhan jamur ini akan semakin pesat ketika Anda memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Infeksi ini juga akan membuat penderitanya merasakan nyeri, keputihan, hingga sensasi terbakar saat buang air kecil.
3. Herpes
Jika malas mengganti pembalut hingga berjam-jam, Anda juga bisa berisiko terkena herpes. Berdasarkan Halodoc, herpes merupakan infeksi virus yang ditandai dengan lepuhan kemerahan dan berisi cairan. Penyakit ini biasanya muncul karena kelembaban yang tinggi di area kulit miss V saat haid.
4. Toxic Shock Syndrome (TTS)
TTS merupakan penyakit langka yang diduga terjadi karena infeksi bakteri. Penderita akan memiliki gejala berupa demam tinggi, nyeri otot, diare, muntah, pusing sampai pingsan, ruam di area miss V, nyeri tenggorokan, hingga mata memerah.
TTS bermula ketika miss V lembab dan iritasi sehingga menimbulkan luka. Lalu, saat luka terbuka, bakteri staphylococcus aureus serta streptococcus pyogenes bisa masuk dan menyebabkan TTS.
Sudah Tahu Apa Saja Dampak Jarang Ganti Pembalut?
Meski terlihat sepele, dampak jarang ganti pembalut ternyata bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk selalu mengganti pembalut secara rutin demi menghindari berbagai risiko di atas.
Pastikan pula pembalut steril dan cuci tangan Anda sebelum menggantinya. Anda juga disarankan menggunakan pembalut yang memiliki fungsi antibacterial dan mudah menyerap seperti produk milik Laurier. Sehingga potensi jamur atau bakteri untuk tumbung bisa Anda minimalisir.
Miss V pun akan tetap kering, kebersihan terjaga, Anda akan merasa nyaman sepanjang hari. Mari kunjungi situs Laurier dan dapatkan produk pembalut yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda!